Tuesday, 2 June 2009

Abbasiyah

Abbasiyah adalah suatu dinasti (bani abbas) yang mengusai Negara Islam pada masa klasik dan pertengahan Islam. Negara Islam ketika berada di bawah kekuasaan ini juga disebut dengan daulah abbasiyah, yang melanjutkan kekausan daulah Umayyah. Dinamakan daulah abbasiyah karena karena pendiri dan penguasa dinasti ini adalah dari keturunan bani Abbas., paman Nabui Muhammad SAW. Pendiri dinasti ini adalah Abbas as-Saffah. Dan zaman keemasan Islam terletak pada kekuasaan dinasti ini.

Sejarah peralihan kakuasaan dari daulah Umayyah pada daulah Abbasiyah dimulai ketika Bani Hasyim menunutut kekuasaan Islam berada di tangan mereka karena mereka adalah Keluarga Nabi Muhammad SAW yang terdekat. Tuntutan itu sebenarnya sudah sejak lama, tapi baru menjelma menjadi sebuah gerakan ketika Bani Umayyah naik takhta dengan mengalahkan Ali Bin Abi Thalib dan bersikap keras keturunan Bani Hasyim.

Propaganda baru mulai terjadi ketiak Umar Bin Abdul Aziz (717-720) menjafi khalifah bani Umayyah. Stabilitas negara dan sistem pemerintahan berjalan dengan baik, kesejahteraan dan keadilan begitu merata terhadap daulah dan rakyatnya. Ketentraman tersbutlah yang memicu Bani Abbas unutk memulai gerakan yang berbasis di daerah al-Humaymah, yang pad saat itu dipimpin seorang zahid yang bernama Abdullah bin Abbas, yang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama muhammad yang memperluas gerakan untuk meruntuhkan kekuasaan dari bani umayyah pada saat itu. Dia menetpakan tiga daerah untuk menjadi pusat gerakannya; (1) al-Humaymah menjadi pusat perencanaan dan organisasi; (2) Kufah sebagai tempat penghubung; dan (3) Khurasan sebagai pusat gerakan praktis.

Setelah wafat Muhammad digantikan oleh anaknya yang bernama Ibrahim al-Imam, yang mengangkat seorang panglima perang yang gagah berani berasal dari Khurasan yang bernama Abu Muslim Khurasani. Abu Muslim berhasil merebut Khurasan dan kemudian menyusul kemenangan demi kemenangan, dan akhirnya Ibrahim al-Imam ditangkap oleh daulah Umayyah dan dipenjarakan hingga meninggal dunia. Setalah itu Ibrahim digantikan oleh saudaranya yang bernama Abu Abbas, yang mengantar peperangan antara pasukan Bani Umayyah dan Bani Abbas di daerah dekat sungai Zab. Pada pertempuran tersebut Bani Annas memperoleh kemenangan dan berlanjut ke Suriah dan dari sanalah kemenagan demi kemenangan di peroleh pihakpasukan Bani Abbas.

Pada tahun. 132 H / 750 M berdirilah Daulah Abbasiyah dengna Khalifah yang pertama adalah Abu Abbas as-Saffah. Daulah ini berlangsung cukup lama, hingga tahun 656 H / 1258 M. berdasarkan perubahan politik dan sosial dan budaya maka pola pemerintahannya berupa pula, dan para pakar membaginya dalam lima periode :

Peride Pertama

Walaupun khalifah yang pertama adalah Abu Abbas, beliau hanya memimpin dengan relatif sangatr s ingkat kurang lebih hanya empat tahun saja. Kemudian daulah ini diteruskan oleh Abu Ja’far Al-Mansyur, beliaulah yang dengan sekuat tenag amelawan lawan-lawannya dari Bani Umayyah, Khawarij, Syia’ah yang merasa dikucilkan dari kepemerintahan Bani Abbasiyah. Untuk mengamankan kekuasaanya maka orang yang dianggap dapat merusak stabilits negara di depak jauh-jauh dari daulah tersebut. Pamannya sendiri dan Abu Muslim di hukum mati, untuk mengamankan posisinya dari para pesaing.

Untuk kepentingan internal kepemerintahan maka ibukota ke Baghdad pada tahun 767, dan membentuk lembaga eksekutif dan yudikatif. Dalam lembaga eksekutif dia mengangkat sorng wazir (menteri) sebagai koordinator departemen; dia juga membentuk lembaga protokler negara, sekretaris negara, kepolisisan dan melanjutkan angkatan bersenjata. Dia menunjuk Abdur Rahman sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak zaman bani umayyah dilanjutkan dengan tambahan tugas, selain mengatur jalur surat juga sebgai sarana informasi untuk seluruh wilayah kekuasaan di daerah, sehingga administrasi kenegaraan dapat berjaln lancar. Para direktur jawatan pos juga bertugas melaporkan kegiatan gubernur setempat kepada Khalifah.

Jawatan wazir kurang lebih selama 50 tahun di kuasai oleh Baramakih atau Marmaki, sutau keluarga yang berasal dari Balkh, Persia (Iran). Wazrir yang pertama adalah Khalid Bin Balkh, yang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Yahya Bin Khalid. Yang terakhir ini juga mengangkat anaknya menjadi wazir muda, sedangkan anknya yang lain Fadhli bin Yahya menjadi Gubernur Persia Barat dan kemudian Khurasan. Pada masa tersebut persoalan administrasi negar alebih banyak ditangani oleh keluarga persia itu. Masuknya kelurga non Arab ini ke dalam pemerintahan bani Abbas merupakan unsur pembeda dengan dinasti sebelumnya yang berorientasi ke Arab.

Khalifah ini juga berusaha kembali menaklukkan daerah yang sebelumnya membebaskan diri dan memantapkan keamanan di daerah perbatasan. Diantara isahanya itu adalah merebut benteng di Asia, kota Malita, wilayah Coppadicia dan Sicilia pada tahun 758-765, ke utara tentaranya melintasi pegungan Taurus dan mendekati selat Bosporus, dan berdamai dengan Kaisar Costantine V. Selama genjatan senjata (578-765), Bizantium membayar upeti tahunan. Bala tentaranya juga berhadapan bala tentara Turki Khazar di Kaukasus, Daylami di Laut Kaspia, Turki di bagian lain orksus serta India.

Pada masanya konsep khalifah berubah, beliau berkata “saya adalah kekuasaan Tuhan di buminya” yang menandakan bahwa Khalifah bukan dari pilihan manusia tetapi merupakan mandat dariTuhan,seperti zaman Khalifah Rasyidin. Dan nama gelar mereka lebih populer dari nama asli mereka.

Pucak keemasan Daulah ini dibangun oleh Abu Abbas Ja’far al-Mansyur, dan diteruskan oleh tujuh generasi berikutnya dari zaman Khalifah Mahdi hingga Khalifah al-Wasiq. Dan puncak popularitas daulah ini adalah pada zaman Khalifah Harun ar-Rasyid dan putranya al-Ma’mun.

No comments:

Post a Comment