Keutamaan Menuntut Ilmu
Dan permisalan yang Allah turunkan diatas muka bumi ini baik dalam bentuk ayat tertulis dan ayat-ayat semesta hanya dapa dibaca dan pelajari oleh orang yang mempunyai ilmu, Rasulullah SAW bersabda; “iman itu telanjang, pakaiannya adalah taqwa, perhiasannya malu dan dan buahnya adalah ilmu”.
Pekataann Rasulullah tersebut menggambarkan bahwa iman itu tidak akan sempurna tanpa dibekali dengan taqwa dan malu yang bersumber dari ilmu. Kata-kata telanjang dapat mengekspresikan kekososngan iman seseorang jika tidak dilengkapi dengan pakaian indah “taqwa”, perhiasan mahal “malu” baru kita bisa merasakan indahnya iman tersebut dengan ilmu. Karena ilmu adalah kuncinya syurga, dan kunci kebahagiaan dunia.
Ilmu merupakan kacamata dunia dan dengan ilmu kita dapat mengenali siapapun dan dimanapun, karena ilmu universal dan global, dan agama sangat memuliakan umatnya yang mempunyai ilmu, bukan ilmu agama saja, tapi seluruh disiplin ilmu yang bermanfaat untuk orang lain.
Sabda nabi : “sebaik-baik manusia adalah orang beriman yang mempunyai ilmu dan bermanfaat untuk orang lain”
Sebagai khalifah fil ardh, manusia mempunyai tanggung jawab pribadi dan social. Dan unutk mendukung tugas kekhalifaannya tersebut harus dibekali dengan ilmu yang memadai, agar kerajaan pribadi maupun social yang dipimpinnya dapat berjalan dengan optimal dan maksimal. Fleksibelitas ilmu akan mengantar manusia pada perjalanan tnpa akhir, karena semakin banyak yang kita tahu akan semakin bodohlah kita. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri kita masing-masing dengan ilmu yang memadai agar kapal yang kita nakhkodai tidak tersesat dan terdampar di laut tanpa nama dan penuh siksa.
Rasulullah bersabda : “Orang berilmu adalah kepercayaan Allah di muka bumi”
Karena Allah telah mempercayai kita lewat anugerah ilmunya sebagai seorang khalifah, kita sebagai seorang khalifah harus menyampaikan risalah tersebut dengan cinta.
Dengan ilmu kita dapat memandang sebuah permasalahan dari sudut yang lebih luas, tidak dari sudut yang kecil dan terkadang memperkeruh masalah. Jadilah kita insane yang setiap keberadaan kita sebagai pemecah sebuah masalah, bukannya malah menambah masalah.
Dan dengan ilmu kita dapat merasakan indahnya hidup dalam iman dan islam, dan kita akan terhindar dari keraguan akan kebenaran dan keindahan hakikat Allah.
Saat islam mulai dipertanyakan, maka tanyalah hatimu apakah kau masih memiliki cinta…?
Saat iman mulai diragukan, maka periksalah diri apakah cinta masih bersamayam disana…?
Yakinilah sesuatu yang engkau cintai…
Dan yang pantas untuk kau cintai adalah sesuatu yang engkau yakini
Iman harus dimulai dengan cinta
Dan Islam haruslah dicintai
Dan yang lebih menggembirakan bagi orang-orang yang berilmu adalah merekla termasuk dari tiga golongan yang memberi syafaat di hari kiamat nantinya, sep[erti hadits Nabi : “Akan memberikan Syafa’at nanti di hari kiamat para nabi, ulama (orang berilmu) dan syuhada”
Keutamaan orang yang berilmu karena derajatnya yang diangkat oleh Allah, karena pewaris ilmu Kenabian adalah para ulama. Ilmu adalah angin yang membawa kapal anda kepada tujuan hidup, dan penantian terakhir dari sebuha tujuan mulia yaitu mengembangkan ajaran cinta pada Allah SWT.
Rasulullah pernah ditanya oleh sahabatnya amal apakah yang paling baik, Rasulullah menjawab mengetahui Allah Azza wa Jalla. Kemudian sahabat bertanya lagi amal apakah yang paling banyak pahalanya. Rasulullah menjawab mengetahui Allah Ta’ala. Lalu sahabat berkata ya Rasulullah yang kami tanyakan adalah amal, mengapa engkau menjawab dengan ilmu. Maka Rasulullah menjawab amal yang sedikit dengan ilmu lebih baik dari amal yang banyak tanpa ilmu.
Ilmu harus diamalkan dan kalau dapat diajarkan kepada orang lain, agar rantai pengetahuan dan cinta pada Allah tersebut tidak terputus.
Makhluk Allah akan memuliakan orang yang berilmu, seperti sabda Rasulullah : “sesungguhnya para malaikat merendahkan sayapnya karena mengagungkan orang yang menuntun ilmu”
Malaikat akan menghamparkan sayapnya jika orang berilmu tiu berjalan, dan seluruh ikan di lautan akan memohon ampun kepada Allah bagi orang yang berilmu tersebut jika mereka benar-benar ikhlas dalam pencarian ilmu tersebut hanya untuk memuliakan agama Allah.
Semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin tinggi pula tanggung jawabnya yang harus dipikulnya, karena pada hakikatnya ilmu yang dimilikinya adalah milik Allah dan harus di amalkan di jalan Allah pula.
Sabda Nabi : “barangsiapa yang bertambah ilmunya, tapi tidak bertambah hidayah maka akan semakin jauh dia dari Allah”
Seharusnya semakin bertambha ilmu seseorang semakin bertambah hidayah, dalam arti luas hidayah dan taqwa adalah dua kata yang berlainan tapi memiliki makna yang sama. Maka dapat dikatakan semakin bertambah ilmunya maka akan semakin dekat dengan Allah SWT. Menurut Imam Ghazali Bidayatul Hidayah itu adalah Zahiratut Taqwa dan Nihayatul Hidayah adalah Bathinut Taqwa.
Sudah menjadi kewajiban bagi orang yang berilmu untuk mengerjakan perintah Allah zahir dan bathin, serta meninggalkan larangan Allah zahir dan bathin pula. Itu semua dapat dilakukan dengan ilmu yang memadai, untuk mengetahui kadar maksiat dan ibadah dalam sebuah langkah hidup yang sangat panjang.
Rasulullah pernah berkata kepada Ibn Mas’ud : “Ya Ibn Mas’ud, engkau duduk satu saat di majelis ilmu padahal engkau tiada menyentuh satu qalampun dan menulis satu hurufpun, itu lebih baik dari memerdekakan seribu hamba sahaya, memandang wajah seorang ulama lebih baik dari mensedeqahkan seribu kuda untuk perang sabil, dan mengucapkan salam pada orang alim tersebut lebih baik dari ibadah sunnah seribu tahun”
Agama meninggikan kedudukan orang berilmu beberapa derajat diatas seorang abid, sehingga Rasulullah SAW mengatakan memandang wajah seorang ulama dan memberi salam kepada mereka merupakan sebuah kebajikan. Ulama adalah bulan purnama yang memberikan cahaya kebenaran Allah kepada umat manusia, itulah mengapa Allah sangat memuliakan Ulama ( Orang Berilmu ).
Sahabat Rasulullah yang dikenal dengan kebijaksanaan ilmunya adalah sayyidina Ali Bin Abi Thalib, beliau pernah ditanya oleh sepuluh orang yang memberikan pertanyaan yang sama yaitu tentang kelebihan ilmu dari harta , dan beliau memberikan jawaban yang berbeda pada setiap penanya tersebut, dan jawaban beliau adalah :
- Ilmu lebih baik dari harta karena Ilmu adalah pusaka para nabi dan harta adalah pusaka fir’aun dan qarun
- Ilmu lebih baik dari harta karena ilmu menjaga kita, sedangkan harta kita yang akan menjaganya
- Ilmu lebih baik dari harta karena orang yang banyak harta akan banyak musuhnya tetapi orang yang berilmu akan banyak sahabat dan keluarga
- Ilmu lebih baik dari harta karena harta jika diberikan akan berkurang tapi ilmu akan bertambah jika diajarkan
- Ilmu lebih baik dari harta karena yang mempunyai harta akan diseur dengan panggilan bakhil dan pelit dan lain sebagainya tapi orang yang berilmu akan di seru dengan panggilan yang hebat dan mulia.
- Ilmu lebih baik dari harta karena ilmu tidak perlu dijaga dari pencuri seperti harta.
- Ilmu lebih baik dari harta karena yang mempunyai harta akan dihitung pada hari kiamat, tapi orang yang berilmu akan diberi syafa’at
- Ilmu lebih baik dari harta karena harta akan binasa dan ilmu akan abadi
- Ilmu lebih baik dari harta karena harta akan mengeraskan hati tapi ilmu adalah penerang hati.
- Ilmu lebih baik dari harta karena orang yang mempunyai harta menda’wakan ketuhanan atas hartanya tapi orang yang berilmu menda’wakan kehambaan atas ilmunya.
Rasulullah bersabda ; “Barang siapa yang memuliakan Ulama maka dia memuliakan aku, barang siapa yang memuliakan aku maka dia meulikan Allah, dan barang siapa memuliakan Allah maka Syurga adalah tempatnya”
Syurga adalah kediaman suci
Yang diterbangkan oleh kesejukan ilmu
Didapatkan dari ikhlas amal
Duduk bersama nabi dan rasul
Dalam sebuah perjamuan abadi.
No comments:
Post a Comment