Tuesday, 2 June 2009

Fatimah Az-Zahrah

Putri Nabi Muhammad SAW dan Khadijah, istri Ali bin Abi Thalib, dan ibu dari Hasan dan Husein. Beliua sangat terkenal dalam dunia Islam, karena hidup paling dekat dan palng lama bersama Rasulullah SAW yang sangat menyayanginya. Dari dialah keturunan Nabi Muhammad berkembang yang tersebar di hampir seluruh negeri Islam. Di dunia syi’ah dia memperoleh kedudukan tersendiri, dia dan keturunannya menjadi sasaran pujian, dan anak keturunannya bersama Ali bin Abi Thalib di klaim sebagai ahlul bait pewaris kepemimimpinan Nabi Muhammad SAW.

Fatimah lahir di Mekkah pada tanggal 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Nabi SAW hijrah. Dia adalah putrid bungsu Nabi Muhammad SAW.

Kehidupannya di bagi dalam dua periode, masa kanak-kanak di Mekkah serta masa remaja dan dewasa di Madinah. Saat di Mekkah, keluarganya hidup dalam keadaan yang menyedihkan, banyak tekanan dan penyiksaan, karena pada masa itu merupakan babak baru perjuangan Rasulullah SAW. Dan di Mekkah fatimah merupakan puteri dari seorang pemimpin Madinah, dan tinggal di pusat kota yang sangat berpengaruh. Fatimah telah memperkaya sejarah wanita selama masa itu

Setahun setelah hijrah, Fatimah dinikahkan dengan Ali bin Abi Thalib. Padahal, banyak orang yang ingin melamarnya, tetapi ditolak dengan halus oleh Rasulullah SAW. Nabi SAW memilih Ali bin Abi Thalib sebagai suami Fatimah karena ia adalah anggota keluarga yang sangat arif dan terpelajar, di samping merupakan orang yang pertama yang memeluk Islam.

Dari perkawinan Fatimah dengan Ali, maka lahirlah Hasan dan Husein. Keduanya terkenal sebagai tokoh Syi’ah yang mati terbunuh di Karbala. Di samping kedua anak tadi juga lahir anaknya yang lain, yaitu Muhassin, Ummi Kulsum dan Zainab.

Kehidupan keluarganya bersama Ali sangat sederhana, bahkan dapat dikatakan sangat kekurangan. Bahkan beberapa kali harus menggadaikan barang mereka untuk membeli makanan. Bahkan, kerudung Fatimah pernah digadaikan kepada Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Namun, mereka tetap bahagia sebagai suami istri sampai akhir hayat.

Saat Nabi sakit keras menjelang wafatnya, Fatimah tidak henti menangis. Nabi Muhammad SAW memanggilnya dan berbisik kepadanya, tangis Fatimah makin bertambah, lalu Nabi SAW berbisik lagi, dan diapun tersenyum. Hal ini ditanyakan oleh orang kepada Fatimah. Dia menjawab bahwa dia menangis ketika ayahnya berkata beliau akan meninggal, dan dia tersenyum karena, dialah orang pertama yang akan bertemu di akhirat kelak.

Fatimah adalah tokoh yang agung, seorang ahli hukum Islam, darinya banyak diriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad SAW. Dialah adalah tokoh kemasyarakatan, sangat sabar dan bersahaja dan berakhlak mulia.

Tak lama setelah kematian Rasulullah, Fatimah jatuh sakit. Merasa ajal sudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang bersih dan wewangian dibantu oleh iparnya Asma bin Abi Thalib. Dia meninggal dengan satu pesan bahwa hanya Ali (suaminya) yang boleh menyentuhnya.

No comments:

Post a Comment