Kita berharap semua element masyarakta Indonesia dapat bekerja dan berkarya di bidangnya secara profesional dan maksimal tanpa mengurangi kinerjanya untuk mencapai nilai yang optimal pula.
Mula – mula kita hanya mengenal film bisu karena hanya merupakan gambar tanpa suara, hanyalah film hitam putih yang ditayangkan pada layar yang tidak lebar. Dan sekarang kita sudah bisa menonton film berwarna yang dipampang di layar lebar. Tapi sekarang kita sudah dapat menyaksikan film dengan berjuta warna dan diputar dimana saja, bahkan kita dapat mengakses dari kamar dan rumah kita sendiri.
Akibatnya informasi tayangan yang hadir di depan pemirsa tidak dapat di filter lagi, karena dapat di generalisasikan bahwa setiap rumah di negeri kita tercinta ini memiliki Televisi di rumah mereka.
Sebagai salah satu media komunikasi, televisi berfungsi sebagai :
1. Sarana informasi.
2. Media edukasi.
3. Hiburan.
- SARANA INFORMASI
Setiap orang memerlukan informasi setiap harinya. Informasi yang diperlukan
Bisa berupa :
a. Peristiwa – peristiwa yang terjadi di dunia
b. Politik dan Ekonomi Dunia
c. Peristiwa olah raga
d. Berita – berita penting lainnya.
- MEDIA EDUKASI
Melalui film, kita bisa belajar dan mendapatkan pendidikan tentang sesuatu yang
Belum kita ketahui. Seperti, film dokumenter atau film ilmu pengetahuan, yang sangat berguna bagi anak – anak dan murid sekolah, karena akan menambah pengetahuan akan peristiwa – peristiwa di dunia.
Tetapi pada zaman sekarang ini, anak-anak atau murid sekolah menganggap film dokumentasi atau film ilmu pengetahuan tersebut agak membosankan. Padahal apabila dilihat dari segi positifnya, film dokumentasi atau film ilmu pengetahuan tersebut sangat berguna ketimbang film yang terinspirasi hanya untuk menghibur belaka.
Dan para orang tua murid sekolah sering menyarankan anaknya untuk menonton film dokumenter atau film ilmu pengetahuan tersebut supaya anaknya bisa belajar sambil menonton.
- HIBURAN
Semua orang sibuk dengan kegiatan masing – masing pada siang hari atau malam harinya, barulah anak – anak atau orang tua atau orang dewasa bisa beristirahat. Maka dari itu film hiburan seperti drama atau sinetron yang ditayangkan bermanfaat karena dengan menonton film hiburan tersebut, beban kegiatan – kegiatan yang dilakukan setidaknya bisa berkurang.
Tetapi, para orang tua selalu menganjurkan pada anaknya agar tidak menonton film hiburan terlalu banyak karena anak – anak tersebut bisa menjadi malas dalam mempelajari pelajaran – pelajaran sekolahnya. Oleh karena itu, diharapkan agar anak – anak sekolah bisa membagi waktu pelajaran dan waktu menonton mereka dengan baik.
Karena potensi penonton televisi cukup besar, maka diharapkan agar pemancar televisi mampu meningkatkan mutu yang cukup di lapangan pemasaran yang luas. Dan juga harus mengingat bahwa film – film yang ditayangkan dianggap bermanfaat oleh para penonton tanpa mengindahkan dampak positif dan dampak negatifnya.
Itu dapat kita lihat bahwa tingkah laku, cara berpakaian, cara berdandan, dan cara berbusana aktor serta aktris sebagai pemain – pemain dalam film mudah sekali mempengaruhi para penonton. Dan juga, film yang menunjukan kejahatan, seperti perampokan, pembunuhan, atau film yang menunjukan perilaku seks terlalu berani,yang biasa disebut film porno, sebaiknya tidak ditonton oleh orang yang belum dewasa. Hal itu menyebabkan seseorang yang belum dewasa tersebut akan melakukan perbuatan dan menimbulkan efek yang tidak baik. Dan dikhawatirkan juga dapat menurunkan etika dan martabat suatu bangsa.
Oleh karena itu diharapkan stasiun pemancar televisi mampu meningkatkan mutu film – film
Yang ditayangkan dengan cara :
1. Diharapkan agar film – film yang ditayangkan bisa menampilkan hal – hal yang positif.
2. Diharapkan agar film – film yang ditayangkan bisa dijadikan panutan bagi pengisian budaya bangsa.
3. Film – film yang akan ditayangkan di televisi haruslah sudah dinyatakan lulus sensor oleh badan lulus sensor.
4. Diharapkan agar film – film yang ditayangkan bisa bersifat mendidik dan berguna bagi masa depan bangsa dan negara.
Dan dengan cara – cara yang telah disebutkan di atas, diharapkan bisa terlaksana
Mengingat besarnya pengaruh film terhadap masyarakat sehari – hari. Juga dapat memperbaiki atau menaikan citra dan martabat suatu bangsa.
- DAMPAK POSITIF DUNIA PERTELEVISIAN BAGI PELAJAR
Semenjak stasiun televisi di Indonesia bermunculan, hanya sebagian kecil stasiu –
stasiun televisi yang menayangkan acara yang berbau pendidikan bagi pemirsanya. Banyak pelajar di Indonesia yang mengeluhkan hal ini, karena stasiun televisi di Indonesia lebih senang menampilkan film – film drama, telenovela, dan kartun – kartun ketimbang acara yang berbasis pada pendidikan yang sebenarnya sangat penting bagi pertumbuhan bangsa ini. Dampak – dampak positif yang ditimbulkan dunia pertelevisian di Indonesia bagi pelajar adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan. Para pelajar dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mereka dengan menonton siaran – siaran pendidikan yang ditayangkan stasiun – stasiun televisi di Indonesia.
2. Sarana informasi. Para pelajar dapat memperoleh berbagai macam informasi yang mereka inginkan baik dalam negeri ataupun mancanegara dengan menonton siaran berita yang disiarkan oleh stasiun – stasiun televisi di Indonesia, sehingga mereka dapat mengetahui segala sesuatu yang terjadi sekarang ini.
3. Mendapatkan hiburan. Para pelajar juga mendapatkan berbagai macam hiburan yang menarik, seperti film – film remaja dan musik dan lagu karya anak bangsa untuk mengendorkan urat – urat syaraf mereka setelah setengah hari lelah belajar.
- DAMPAK NEGATIF DUNIA PERTELEVISIAN BAGI PELAJAR
Setiap perkembangan di dunia ini tentunya akan terjadi dualisme absolutisme, yaitu positif dan negatif. Begitu pula yang terjadi dengan dunia pertelevisian, tentunya akan berakibat postif bagi yang menggunakannya dengan benar, dan akan berdampak negatif bagi seseorang yang menjadikan media tersebut hanya sebatas hiburan dan untuk menghabiskan waktu belaka. Diantaranya dapat di berikan point khusus bagi kaum pelajar, diantara dampak negatif dari tv adalah sebagai berikut :
1. Kehilangan waktu belajar.
Semakin banyaknya jumlah acara dan variasi acara membuat kita dan sebagian besar penduduk Indonesia terbius di depan tv, akhirnya aktifitas-aktifitas yang lain ditinggalkan dan dilupakan. Misalnya belajar bagi murid-murid sekolah.
2. Pemutaran adegan-adegan yang belum layak ditonton oleh pejlajar.
Adegan-adegan dalam film dan sinetron yang ditayangkan stasiun televisi di Indonesia kerap sekali tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku, terutama norma kesusilaan. Adegan-adegan tersebut seperti adegan yang menampilkan kekerasan, pornografi dan sebagainya. Yang mengakibatkan banyak anak yang mencoba untuk mempraktekkannya sendiri di rumah, dan tidak jarang terjadi pemerkosaan dan kekerasan seksual dari anak usia belia terhadap rekannya sendiri.
3. Bercampurnya budaya asing dengan budaya lokal.
Dengan adanya televisi digital, maka pelajar dapat mengambil siaran-siaran dari luar negeri tanpa adanya penyensoran dari pihak yang berwenang terlebih dahulu. Yang mengakibatkan Budaya barat yang sangat berbeda dengan budaya lokal (budaya timur) terkesan lumrah dan biasa yang pada akhirnya anak-anak kita menganggap itu sebagai sebuah kewajaran dan budayanya sendiri.
No comments:
Post a Comment